Pendahuluan
Tata letak pabrik meruipakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata
letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan
efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akanjuga menjaga
kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang
canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata
letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara
normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak
yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata
letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.
Apa tujuan dan Manfaat Pengaturan Tata Letak Pabrik ?
Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur
area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi
produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja yang
baik dari operator.
Adapun pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat
dalam system produksi, antara lain :
Menaikkan output produksi
Mengurangi waktu tunggu
Mengurangi proses pemindahan bahan
Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dsb)
Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi
Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran
Memperbaiki moral dan kepuasaan kerja
dan lain-lain
yang pada dasarnya kesemuanya itu akan bias meningkatkan produktivitas kerja
dan mengurangi biaya operasi, dapat diperoleh harga produk yang rendah,
sehinga mampu bersaing di pasar bebas.
Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik
Dalam
perencanaan tata letak pabrik ada enam prinsip dasar yang bias dipakai, yaitu
:
Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang mempebgaruhi factor produksi.
Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin.
Aliran kerja berlangsung secara normal
Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien
Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya
Pengaturan tata letak harus fleksibel
Secara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak pabrik adalah
sebagai berikut :
Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk
yang harus dibuat
Analisa proses, adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses
pengerjaan produk.komponen.
Analisa macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area yang dibutuhkan.
Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik.
Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode pengaturan tata
letak /peralatan. Disini ada 4 macam tata letak, yaitu :
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (product layout)
Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (fixed position
layout)
Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (process layout)
Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi (Product Layout)
Mesin / peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjaan
produk/komponen (gambar 1). Pengaturan jenis ini biasanya digunakan untuk
membuat produk dalam jumlah yang banyak secara terus menerus dlam waktu
produksi yang lama dan jenis produk yang dibuat tidak banyak.
Gambar 1 : Product layout Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi
Material Tetap (Fixed Position Layout)
Pada jenis pengaturan ini, material atau komponen/produk utamanya tinggal
tetap pada posisinya sedangkan fasilitas produksi (mesin/peralatan,
manusia,dsb) bergerak menuju lokasi material (gambar 2).
Tata letak tipe ini sering digunakan untuk membuat produk dengan ukuran bedar
seperti : perakitan pesawat terbang, kapal laut, dsb/
Gambar 2 : Fixed Position Layout
Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk :
Tata letak tipe didasarkan pada pengelompokan produk/komponen yang kan
dibuat. Produk-produk yang tidak sama dikelompokkan berdasarkan
langkah-langkah proses, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai
Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses (Process Layout)
Pengaturan tata letak dengan cara menempatkan segala mesin/peralatan yang
memiliki tipe/ jenis sama kedalam satu departemen, sebagai contoh : industri
manufaktur (gambar 3). Tata letak jenis ini sesuai dengan digunakan pada
industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang dibuat
bervariasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
Gambar 3 : Process Layout
Pada
uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yang antara lain sebagai
berikut :
Untuk industri/perusahaan yang membuat produk secara massal dalam waktu
relatif panjang (terus menerus) dan tidak tergantung pesanan, maka jenis tata
letak yang sesuai adalah product layout (gambar 1).
Jenis tata letak process layout (gambar 3) sangat cocok untuk industri yang
sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang bervariasi dalam jumlah
yang tidak terlalu besar. Pada umumnya industri kecil lebih cocok menggunakan
jenis tata letak seperti ini.
Bagi industri yang sifat pekerjaannya adalah job order, pada produksi massal
bias mengunakan tipe tata letak kombinasi antara process layout dengan
product layout.
|